eMeRZet bilang tentang Journey to Action

Senin 5 May 2008

Beberapa hari belakangan ini aku sedang mempersiapkan perencanaan ‘perjalanan’ Bisnis untuk take Action..hunting property di luar kota. Rencana nya sih aku akan melihat Rumah kos-kos-an yang di jual di kota Samarinda dan Balikpapan.


Mobil udah kupersiapkan hari kamis minggu lalu, jadi tinggal membuat sedikit rencana dan strategi yang mendukung seperti rencana tempat yang dikunjungi terlebih dahulu, apakah langsung menuju Balikpapan terus kembali nya baru ke Samarinda atau sebaliknya.

Semua data-data yang diperlukan telah tersusun rapi begitu juga lampiran Tabel peminjaman Bank Mandiri tidak lupa aku selipkan di Buku Agenda. Ya..memang rencananya aku akan mengajukan Kredit melalui Bank Mandiri..lumayan kompetitif lah untuk bunga nya. Tapi memang setelah dihitung oleh Consumer Loan officer nya bank mandiri ternyata aku hanya dimungkinkan untuk mendapatkan kredit sebesar 400 juta aja, dengan Angsuran perbulan 4.2 juta selama 15 tahun.

So Huntingnya ya di kisaran angka segitu deh, padahal banyak penawaran yang menarik yang harga nya di atas 400 juta. Seperti ini..aku ditawarkan 2 buah tempat kontrakan dan kos-kos an di daerah Samarinda, yang pertama tempat ini adalah sebuah Bangsalan 7 pintu yang masing-masing dikontrakkan 500 ribu perbulan yang telah terisi semua dengan harga penawaran 850 juta bisa nego katanya. Cuma kelemahannya adalah rumah bangsalan ini terbuat dari kayu yang sepertinya nilai Appraisal nya lebih rendah dari harga yang ditawarkan.Juga limit kredit ku jauh dari harga penawarannya…wuiih musti cari jalan nih supaya otak kanan ku bekerja lebih giat..he..he..

Penawaran yang kedua adalah rumah kos 11 kamar yang masing-masing kamar disewakan dengan harga 200 ribu perbulan yang juga telah terisi plus 2 buah bangsalan dengan total harga penawarannya adalah 700 juta, yang ini menarik sih..karena bangunan nya sudah permanent kecuali 2 bangsalannya itu yang masih berbentuk rumah kayu.

OK deh…pas udah semua rencana dan strategi disusun, tinggal nyari waktu untuk hunting nya. Disepakati (karena aku harus konfirmasi dengan istri ku, kan dia juga sebagai salah satu “Motivator” ku) aku berangkat hari selasa pagi jam 5 supaya banyak waktu untuk “searching” property di 2 kota itu. Dan memang hari selasa itu bertepatan dengan libur dua hari menurut jadwal kerja shift ku.

Selasa 6 May 2008

Karena salah satu kota tujuan Hunting ku adalah Balikpapan, maka aku mengajak teman satu shift ku yang memang asli dari Kota yang terkenal dengan sebutan Kota Minyak itu. Moh.Yusuf namanya…Aku janjian jam 5 pagi langsung berangkat ke Samarinda, tapi apa daya emang aku kudu nyiapin lebih banyak lagi kali…sampai-sampai jadi telat hampir satu jam dari rencana deh.

Pas jam 6 pagi kami keluar dari perbatasan kota Bontang menuju Samarinda, prediksi ku kami akan tiba di Samarinda jam 8 pagi. Dan benar aja setelah menempuh 120 km, pas jam 8 kami udah nyampe di daerah Sempaja.

Karena berangkat tadi cuma makan roti ala kadar nya maka setibanya di Sempaja kami sempatkan untuk makan nasi pecel di sebuah Warung Makan depan SPBU Sempaja.

Setelah menuntaskan sarapan pagi lalu kami menuju target pertama yaitu sebuah rumah di kawasan Sempaja yang berdekatan dengan Kawasan Pendidikan di ibukota Provinsi Kaltim itu (Universitas Mulawarman).

Nah pada mula nya agak bingung juga nyari lokasi rumah tersebut, padahal seminggu sebelumnya aku udah beli peta kota Samarinda di toko buku langganan. Cuma mungkin karena aku belum pernah jalan ke daerah UnMul maka nya jadi sering nanya-nanya gitu deh.

Ternyata lokasi nya agak masuk ke dalam tapi kendaraan bisa lewat walaupun hanya satu mobil aja. Aku meninggalkan mobil di depan jalan masuk nya kemudian kami jalan kaki menuju rumah tersebut. Setelah ketemu sama yang punya, (ternyata dia orang Malang yang sudah lama tinggal di Samarinda) dia menawarkan harga 200 juta untuk rumahnya itu, adem sih ketika masuk ke dalam rumahnya karena terbuat dari kayu Ulin.

Tapi itu dia juga masalahnya karena rumah terbuat dari kayu sehingga menjadikan harga Appraisal-nya rendah. Aku sih masih cari informasi aja tentang surat-suratnya juga prospek kos-kos-an di daerah tersebut. Dari informasi yang punya bahwa rumahnya itu bisa di buat 2 kamar lagi dari 2 kamar yang dia punyai sekarang ini, itu pun kalo mau di tingkat bisa dua kali nya yaitu 8 kamar kos. Dan rata-rata harga 1 kamar kos kayu di daerah situ adalah 200 ribu.

Setelah memperoleh informasi-informasi tersebut aku langsung pamit dan menuju target kami yang kedua yaitu ke tempat kerjanya kakak ipar ku di RS AW Syahranie, karena beberapa minggu kemaren dia ditawarkan oleh temannya satu buah rumah di daerah dekat Unmul cuma ini lebih dekat dengan Jalan Protokol. Hanya berjarak 2 rumah kedalam dari jalan raya tersebut..strategis menurut ku karena di seberang jalan protokol itu terdapat Universitas swasta (Widya Gama).

Ternyata memang daerah tersebut banyak sekali terdapat rumah kos-kos-an dari yang kayu sampai yang permanent, dan harga nya bervariasi dari 200 ribu sampai 600 ribu per kamar nya. Dan bisnis-bisnis penunjang di daerah yang kebanyakan anak kuliahan tersebut juga terdapat tempat Laundry, Warnet, Wartel, Rumah makan gaul, pencucian motor dan Foto copy. Dan mungkin bukan hanya yang kusebutkan diatas saja yang ada didaerah tersebut tapi mungkin juga banyak lagi kemungkinan untuk dijadikan lahan bisnis.Weleh….

Anyway…Kami jemput kakak iparku dari tempat kerjaannya untuk melihat rumah tawaran temannya itu, dan….rumah itu ternyata kondisinya masih 50 %. Di ruang belakang nya bertingkat dan semua dinding nya belum di finishing, masih bata merah aja. Listrik ama air belum tersedia, juga akses jalan nya masih tanah walaupun kalo di total cuma 40 meter aja dari Jalan Raya. Tapi memang lokasinya startegis banget..dan temennya kakak ku itu menawarkan rumah belum jadi tersebut dengan harga 150 juta dan bisa di bayar 2 kali,….ga tau 2 kali itu maksud nya hari ini bayar trus besok bayar lagi…. atau gimana??.

Jadi ya, informasi tersebut jadi bahan referensi ku aja dan yang lebih penting lagi aku udah liat langsung keadaannya.Katanya kan yang penting Action dulu dan….miracle happened right..??

Ga terasa udah sampe jam 12 siang kami masih aja muter-muter di samarinda, jadi setelah makan siang di Rumah Makan Padang Minang Asli kami putuskan untuk langsung menuju destinasi berikutnya yaitu kota Balikpapan.

120 km kami tempuh dari Samarinda menuju Balikpapan, dan Alhamdulillah..lancar-lancar aja perjalanan kami juga mobil ku ga rewel…handal…Diesel maaan..!!.
Di Balikpapan kami langsung menuju ke daerah dekat SMU 5 dan Batakan di Balikpapan Timur. Ga tau kenapa disebut Batakan, apa karena banyak orang Batak nya ya??? Nanti aku cari tau deh.

Memang walaupun aku udah meyakinkan diri ku bahwa ini cuma ‘Action’, tapi kadang-kadang kalo udah liat lokasi nya jadi agak kecewa karena tidak seperti yang kita bayangkan. Tapi aku coba berbesar hati bahwa Action ku ini adalah suatu proses yang tidak bisa di harapkan akan memperoleh ‘hasil’…..tapi menjadi suatu pembelajaran bagi proses ‘bisnis’ ku nanti.

Satu rumah kontrakan dan rumah tinggal di daerah Batakan dan Perumahan Korpri udah kami lihat, habis itu rencananya kami akan menginap di Hotel karena si Yusuf ‘Navigator’ ku itu rada gak pede kalo rumah nya di‘inep’in…ya udah deh jadinya kami cari Hotel yang dekat dengan obyek pencarian berikutnya yaitu Hotel Aida.

Tapi sebelumnya kami sempet kuatir aja, dikarenakan stok solar di Kijang ku sepertinya gak cukup untuk balik ke Samarinda apalagi untuk ke Bontang.Eh..dhilalah ternyata di Balikpapan lagi krisis solar…wah ga baca koran sih…

Setelah ‘berkunjung’ di 4 SPBU, akhirnya di SPBU ke-5 kami mendapatkan solar untuk persiapan esok harinya menuju ke Samarinda. Setelah kijang ku di’minum’in solar, kami langsung menuju Hotel yang sudah Yusuf booking sebelumnya. Lumayan bisa mandi dan istirahat sejenak karena jam 7.30 malam janjian ama pemilik Rumah yang di informasikan istri ku, yang berada di daerah Gunung Sari.

Sebenarnya rumah yang satu ini tidak termasuk daftar hunting ku di kota Balikpapan, tapi karena ternyata istri ku mendapat info bahwa ada satu rumah lagi yang bisa di’lihat’ maka ku buat janji ketemuan dengan si pemilik nya. Dan kebetulan juga Rumah Kos yang memang sudah ada di daftar ‘kunjungan’ ku merubah waktu pertemuan menjadi besok hari nya jam 8 pagi.

Ternyata rumah yang ku datangi ini berukuran 6 x 16 meter Full dan lux banget, dan dari perbincangan dengan Bapak Robby si pemiliknya bahwa dia akan melepas rumah itu dengan harga 425 juta.

Setelah mendapatkan informasi tentang rumah tersebut, kami memutuskan untuk nyari makan…karena udah jam 9 malem langsung aja kami menuju ke Balikpapan Plaza tepatnya ke tempat Pusat jajanan Pasifica.

Di Balikpapan Plaza kami ketemu dengan temen yang habis mengikuti test di salah satu perusahaan asing di Balikpapan,…ya udah deh jadinya kami ajak sekalian makan bareng bertiga di pusat jajanan tersebut.

Setelah membuat janji untuk pulang bareng besok sore dengan teman ku itu kami lalu menuju ke Hotel tempat kami menginap. Wah lelah banget, padat jadwalnya sih sampe-sampe ga terasa aku tertidur kayaknya sebentar aja tapi tau-tau alarm HP ku berdering……..ada es-em-es di bacaa..dibacaaa…5x.

Rabu 7 May 2008

Ga sempet aku untuk evaluasi komplet, karena setelah sarapan pagi kami langsung menuju ke daerah Gunung Sari untuk bertemu dengan pak Handoko seperti perjanjian kami malam sebelum nya.

Pak Handoko ini adalah seorang warga keturunan yang sudah lama menetap di Balikpapan, dan dari informasi yang ku dapat bahwa dia memutus kan untuk pindah ke Surabaya untuk mengikuti anak-anaknya yang sudah menetap dan bersekolah di sana.

Jadi dia menawarkan rumahnya untuk dijual…ada 2 tempat yang dia tawarkan, pertama adalah rumah kos-kos-an 14 kamar yang masing-masing kamar dia kenakan biaya 300 ribu per bulannya.Rumah yang kedua adalah satu buah rumah tinggal tidak jauh dari rumah kos-kos-an nya.

Dari kedua rumah tersebut Pak Handoko ini menawarkan masing-masing seharga 400 juta, Sangat menarik tawarannya itu…tapi hingga dua jam kami melihat-lihat, aku pun belum berani memasang tawaran untuk semua rumah-rumah itu.

Sebenarnya dari semua penjual rumah yang ku kunjungi rata-rata responnya sangat positif dan sangat kooperatif banget, padahal kupikir akan kesulitan apabila aku hendak meminjam foto copy Sertifikat mereka misalnya. Ya…namanya juga manusia yang baru belajar..sering banget berfikir yang negative, padahal banyak sisi positive dari kehidupan ini yang semestinya kita jalani.

Setelah puas melihat-lihat rumah di Gunung Sari, tujuan kami selanjutnya adalah back to Bontang. Tapi sebelum nya kami mampir sebentar ke rumahnya Yusuf di Straat 3, eh ga sangka jadi agak lama soalnya kami disuguhin makan siang yang ga bisa kami tolak…abis laper sih.

Sebenarnya Yusuf punya rumah yang cukup luas untuk diinepin sehari, Cuma karena malu aja jadinya dia menolak untuk di inepin..rumah ku jelek dari kayu katanya berkilah. Dan ternyata dia punya tanah warisan yang lumayan luas juga terdapat banyak pohon kelapa yang pada waktu masih SMP dulu sering di jadikan penghasilan sampingannya.

Dari rumah Yusuf dan ambil foto-foto rumah “komunitas” keluarganya kami langsung menuju ke Hotel Nuansa Indah tempat teman kami menginap untuk menjemput mereka, karena Test kerjanya sudah selesai.

Jadinya kami berempat sekarang menuju Samarinda dan nanti langsung di teruskan ke Kota Bontang tempat kami mencari nafkah. Sempet mampir untuk makan siang atau tepatnya makan setengah sore karena jam 2.30 baru kami sampai di Rumah Makan Tahu Sumedang kira-kira km 30 dari Balikpapan menuju Samarinda.

3 kali in my life aku mencicipi Sop Buntut yang uenak tenan…atau emang lagi laper ya…aku gak tau..tapi emang Sop Buntutnya yahuud. Tulangannya dengan daging yang sedikit disekitarnya membuat satu porsi nasi yang disuguhkan lebih cepat habis dari pada kuahnya, jadinya kuahnya ku habiskan tanpa nasi.

Benar-benar kenyang…tapi perjalanan masih 3 jam lagi nih, mudah-mudahan ga jadi membuat ku ngantuk, karena Aset perusahaan berada di tangan dan kaki ku..ga ada yang berani nyupiri sih jadinya aku Lone Driver deh.

Di Samarinda hal yang sama terulang lagi seperti di Balikpapan, beberapa SPBU memasang tanda Solar Habis di depan jalan masuknya. Wah padahal ngisi Solar di Balikpapan gak penuh karena perkiraan ku di Samarinda tidak akan kehabisan Solar. Tapi kenyataannya berbicara lain, sempat menghabiskan beberapa waktu untuk berkeliling mencari SPBU yang masih menyediakan Solar.

Alhamdulillah akhirnya kami kebagian Solar juga..fuiih, hampir aja. Padahal malamnya kami harus sudah masuk kerja jam 11 nya. Dan baru jam 8 malem aku mendrop mereka semua dirumahnya masing-masing. Istirahat sebentar trus dilanjutkan dengan masuk malam shift pertama menurut kalender kerja ku.

Suatu proses belajar yang mengasyikkan bagi ku..mencoba mewujudkan mimpi ku untuk kehidupan kami nanti.

eMeRZet bilang begini nih »»
 
www.e-referrer.com