eMeRZet bilang tentang Business with my kids

Sejak tidak ada orang yang membantu di rumah, aku dan istri nambah sibuk dengan urusan pengelolaan rumah mulai dari mencuci (piring dan pakaian), merapihkan rumah, menjaga anak bahkan sampai harus ijin ga masuk kerja karena istri mendadak harus mengikuti training ke Surabaya.


Aku dan Istri memang bekerja di Perusahaan yang sama sehingga setiap ada kegiatan di tempat kerja kami berupaya untuk mengaturnya supaya tidak berbenturan dengan tugas di rumah.
Ya..memang perusahaan tempat kami bekerja sepertinya mau mengerti dan memaklumi tentang keadaan keluarga kami secara besarnya loyalitas kami terhadap perusahaan..he..he..(sampai2 kerja harus melibatkan dan membawa istri/suami….wekekkekekek).

Nah ketika si Imah pembantu ku udah ga kerja lagi karena pulang kampung, dua minggu terakhir ini aku mencoba membuat perjanjian dengan anak pertama ku Zaidan dan adiknya Zacky.

Secara dia kuanggap sudah besar maka kucoba memberikan tanggung kawab kepada Zaidan untuk menjaga adik nya jika sewaktu-waktu kami tinggal, itu pun kucoba tidak terlalu lama meninggalkan mereka tanpa pengawasan di rumah.

Karena istri ku bekerja Non shift 5 hari seminggu dari senin sampai jum’at (jam 7 pagi sampai jam 4 sore dengan efektif tiba di rumah jam 4.30 sore atau hari jum’at jam 5.30 sore) dan aku bekerja shift yang mempunyai waktu kerja tertentu seperti misalnya ketika aku mendapat giliran kerja shift sore, maka aku sudah dijemput di depan rumah jam 2.30 sore. Anak pertama ku zaidan belum pulang pada saat itu dan adik nya yang baru pulang sekolah TK jam 1 siang ku ajari untuk menunggu kakaknya pulang atau ku suruh tidur siang jam 2, maka ada jeda waktu tidak ada orang yang menjaga anak kedua ku Zacky di rumah.

Kalau di tempat kerjaan ku ada yang namanya serah terima tugas/kegiatan maka aku dan Zaidan juga melakukan hal yang sama. Cuma serah terima nya terjadi di depan rumah. Aku hanya berpesan kepada Zaidan bahwa adiknya lagi bobo jadi ditungguin aja, kadang2 aku suruh untuk tidur juga atau ini yang bikin dia senang yaitu disuruh main game PES sambil menunggu mama nya pulang sore nanti.

Pernah suatu ketika Sekolahnya Zaidan libur 2 hari sedangkan TK adiknya tidak maka kubuat aja perjanjian kepada anak pertama ku itu untuk menungguin adiknya pulang terus menemaninya ketika makan siang juga menyiapkan minum susu nya. Alhamdulillah sih Zaidan sudah bisa menjadi pengawas adiknya walau masih terus kami monitor melalui telepon dari kantor.

Jadi setiap menemani dan menjagai adiknya, Zaidan kami beri imbalan Rp 20.000. Karena biaya menitipkan si Zacky di tempat penitipan anak di daerah sekitar tempat tinggal kami adalah sekitar segitu. Zaidan sih kulihat semangat aja..memang selama ini pun kami selalu menyisihkan Rp 20.000 sebagai pengganti uang jajan nya tiap hari minggu dan disimpan di dompet nya dan terdata dibuku tabungan rumah yang sudah ku buatkan khusus menyerupai buku tabungan di Bank-bank Konvensional. Katanya sih nanti kalau sudah cukup banyak uang hasil tabungannya mau dibelikan PS2.

Benar atau tidak cara seperti itu..sesuai atau tidak kami hanya berusaha memberi contoh bahwa mencari uang itu ada prosesnya begitu pun dalam berbisnis. Mudah2an cara mendidik kami dapat menjadikan Zaidan dan adiknya anak yang mandiri, bertakwa, sholeh dan tahan terhadap tantangan Zaman..Insya Allah..









 
www.e-referrer.com