Posting use opera mini 2

Postingan kedua di bulan September ini ingin aku coba untuk menerapkan tips dari mas Dinoe mengenai memosting artikel menggunakan hp. Kebetulan aku juga menggunakan hp yang satu pabrikan dengan hp miliknya mas Dinoe (sony ericsson), jadi klop dah.

Memang, suatu info yg baik dapat lebih optimal jika si penerima/pembaca info tsb memperoleh manfaat darinya dan si pemilik info memperoleh pahala dari sharing infonya tersebut, Amiin. Cuman tips yang kuperoleh ini menjadikan 2 pilihan yg bertolak belakang. Pertama, aku jadi lebih merasa pede menggunakan hp soner w880i yg ternyata ga terlalu kalah jauh dg hape-hape canggih milik temen2 ku. Jadinya aku bisa berkilah kalo temen2 pd ngeledek tentang hp soner ini. Yang penting kan manfaatnya dari pada gengsi..he..he.. Kedua, rencana membeli gadget mobile (hp communicator atau notebook) untuk urusan blogging jd tambah menjauh dari kenyataan. Walaupun tdk menutup kemungkinan aku akan tetap merealisasikan membeli notebook tapi dengan hasil bisnis sewa rumah yang selama ini sudah berjalan sejak Oktober 2007. Tapi memang setelah mendapatkan tips dari mas Dinoe aku jadi memperoleh banyak ide yang salah satunya adalah untuk selalu membuat minimal 1 postingan tiap aku libur/off day (2 atau 3 hari setiap 7 hari kerja)
Mudah2an bisa konsirten deh, cuman itu harapan ku. Oiya untuk saat ini aku masih bekum bisa menyisipkan link dalam postingan jika menggunakan hp. Masih banyak belajar dan keep on dreming.

eMeRZet bilang begini nih »»

eMeRZet bilang tentang Lima target Ibadah Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia diantara bulan-bulan yang lain. Keagungan dan keberkahannya tidak semata karena didalamnya kita diwajibkan berpuasa namun juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan aktifitas positif yang lainnya. Bulan Ramadhan juga disebut sebagai bulan tarbiyah, bulan pendidikan, bulan training dan pelatihan umat Islam. Siapapun yang memahami kebesaran Ramadhan pasti akan berjuang untuk meraih nilai-nilai positif darinya. Setidak-tidaknya ada 5 hal yang harus ditargetkan untuk diraih selama bulan Ramadhan, yaitu:


1. Derajat Taqwa (muttaqin)

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai-mana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” QS 2:183

Semua ibadah dalam Islam tidak semata bernilai ritual namun juga diproyeksikan untuk mendidik manusia agar menjadi orang yang bertakwa yaitu pribadi yang menjadi semulia-mulia mahluk.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu” QS 49:13

Taqwa sering diartikan sebagai kesiapan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Oleh karena itu orang baru bisa disebut bertaqwa apabila sudah memiliki sikap positif atas kehadiran al-qur’an sebagai firman Allah. “Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS 2:2).
Oleh karena itu bulan Ramadhan bisa disebut bulan pengingat kembali tentang fungsi Al-Qur’an yang sering dilupakan oleh manusia termasuk oleh kaum muslim yang meyakininya. “bulan Ramadhan, bulan yang didalam-nya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” QS 2:185
Atau dalam bahasa lain, orang yang bertaqwa adalah orang yang dalam beragama sudah tidak sekedar mengikuti tradisi tetapi sudah mulai ikhlas menerima ajaran Al-Qur’an dan sunnah Rasul, beragama karena pemahaman bukan karena kebiasaan, yang menjadi standard adalah aturan bukan keumuman. Dengan demikian, orang yang bertaqwa dalam hal tertentu harus siap disebut orang tidak umum/aneh, meskipun dalam pandangan orang-orang yang mengaku muslim.

2. itqun minan naar (terbebas dari api neraka)

Di antara bacaan yang dianjurkan pada bulan Ramadhan adalah asalukal jannah wa a’udzubika minan naar, artinya, saya memohon kepadaMu surga dan berlindung kepadaMu dari api neraka. Apabila kita jujur kemudian kita tegakkan akuntansi pahala dan dosa maka hasilnya selama 11 bulan di luar Ramadhan mulai dari Syawal hingga Sya’ban nampaknya dosa kita lebih banyak dari pada pahala kita. Secara teoritis nampaknya neraka lebih berhak menerima kita ketimbang surga.
Bila kita merasa tidak pantas menjadi ahli surga dan tidak kuat menerima siksa neraka maka satu-satunya cara yang layak kita lakukan adalah memohon ampun atas dosa-dosa kita. Sebagaimana kita ketahui bulan Ramadhan adalah bulan maghfirah (bulan pemutihan dosa). Oleh karena itu aktifitas istighfar dan taubat harus kita tingkatkan. Paling tidak kita perbanyak membaca Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwaa fa’fu’anni, (ya Allah sesungguh-nya Engkau Maha Pengampun, Engkau suka memaafkan, maka ampunilah aku). Syukur-syukur apabila kita banyak membaca sayyidul istighfar, insya Allah kita akan mendapatkan ampunan sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW, “Barang siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu” (HR Bukhori)

3. Lailatul Qodr (malam kemuliaaan)

Lailatul Qodr adalah suatu malam yang nilainya lebih baik dari pada 1000 bulan (83 tahun 4 bulan/ 30.000 hari), hal ini menunjukkan betapa maha pemurahnya Allah.Disaat waktu-waktu kita hampir dihabiskan hanya sekedar untuk mengejar target-target duniawi (bayaran), Allah masih memberikan kesempatan emas atau momentum agar kita masih menyisakan waktu untuk memikirkan akhirat (ganjaran). Ketika Allah memberikan 365 hari dalam satu tahun, masak iya semua kita habiskan untuk menumpuk materi yang apabila lebih dari yang kita butuhkan pasti akan kita tinggalkan, kenapa tidak kita sisakan 5 hari saja di malam-malam ganjil akhir Ramadhan untuk berkonsentrasi membidik lailatul Qodr, dimana setiap kebaikan akan diberi pahala lebih dari 30.000 kali lipat. Dengan demikian kekurangan pahala kita di luar Ramadhan bisa tertutupi dengan hasil i’tikaf kita di akhir Ramadhan, sehingga kita layak berharap menjadi ahli Surga Inya Allah.

4. ‘Idul fitri (kembali menjadi manusia yang manusiawi)

Meskipun manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia dan paling sempurna tetapi sisi lemahnya sering menyeret manusia sekedar menjadi binatang yang punya kelebihan sehingga banyak manusia yang lebih jahat dan lebih hina dibanding binatang. Di luar bulan Ramadhan umumnya manusia lebih mementingkan dimensi kebinatangannya (urusan perut dan sedikit di bawah perutnya) ketimbang mementingkan dimensi kemanusiaannya (hati dan otaknya). Oleh karena itu di bulan Ramadhan ini Allah melatih agar kita puasa (menahan) dorongan perut dan sedikit di bawah perut (makan, minum dan aktivitas seksual) agar kita punya kesempatan melejitkan (mengoptimalkan) hati dan otak kita (imtaq dan iptek), agar kita bisa menjadi mahluk yang mampu berdiri tegak (pithecantropus erectus) yaitu ketika kita mampu menempatkan syahwat berada di bawah dan hati nurabi berada di atas. Syahwat kita fungsikan untuk mendukung hati nurani sedangkan hati nurani kita fungsikan untuk memimpin dan mengendalikan syahwat.

5. Syawwal (peningkatan kualitas diri)

Hidup adalah proses kearah yang lebih baik dan lebih positif (kuantitatif dan kualitatif). Setelah kita dilatih selama satu bulan mestinya ada hasil yang kita capai, yaitu adanya perubahan (hijrah) dari berorientasi pada kuantitas (pertumbuhan fisik) menuju pada kualitas hidup (perkembangan jiwa). Sebagai analogi adanya proses metamorfosis, bulan sya’ban adalah fase ulat, bulan Ramadhan fase kepompong dan Syawwal fase kupu-kupu. Bila ulat yang rakus, gatal, menjijikkan dan merusak, setelah berkepompong mampu merubah dirinya menjadi kupu-kupu yang indah, lincah dan bermanfaat. Masak iya kita manusia kalah dengan ulat, setelah berkepompong (berpuasa satu bulan) malah menjadi seperti ulat yang lebih rakus daripada sebelum berkepompong. Di masyarakat ada budaya yang begitu puasanya tamat maksiatnya kumat, begitu datang lebaran segala kegiatan positifnya menjadi bubar, begitu setan dilepas perilakunya seperti kesetanan. Coba aja disuruh memilih untuk pergi ke Masjid dengar ceramah disaat bersamaan ada Dewi persik manggung tak jauh dari Mesjid, apa yang temen-temen pilih?. Pastinya milih ke masjid kan..? (untuk ditinggalkan..he..he) naudzubillah!! Jangan sampe dah.
Jadi agar Ramadhan kita tidak sia-sia perlu kita selalu ingat sabda Rasulullah SAW, “telah datang kepadamu Ramadhan bulan yang penuh berkah, Allah menaungimu, Dia turunkan rahmat kasih sayang, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, Dia kabulkan do’a-do’a di dalamnya. Dia memperhatikan kamu berlomba-lomba dalam kebaikan di dalamnya dan Dia membanggakan kamu di hadapan para malaikat. Maka tunjukkanlah kepada Allah kebajikan dirimu karena orang yang celaka adalah orang yang tidak mendapat rahmat Allah azza wa jalla” (HR Thobroni)

(tulisan ini aku gunakan dengan sistem ATM Amati Tiru Modifikasi dari Ceramah menjelang shalat tarawih hari ke-10 di Masjid Fathul Khior komplek perumahan Bukit Sekatup Damai Bontang sebagai refleksi 10 hari pertama bulan Ramadhan, semoga menjadi pengingat bagi ku dan bagi teman-teman blogger semua..Amiin)

eMeRZet bilang begini nih »»
 
www.e-referrer.com