Sudah jadi rutinitas, setiap persediaan roti tawar di rumah habis maka istri ku selalu membelinya di Koperasi PKT. Harga nya standard tapi roti tawar yang biasa untuk sarapan anak2 ku disetiap pagi mau sekolah itu termasuk enak, jadi kalo bisa disempetin buat membeli nya langsung dari sana.
Biasanya aku dan istri jika berkunjung ke Koperasi tujuannya kalo engga belanja ya ngambil duit di ATM Mandiri yang tersedia disitu. (Koperasi adalah toko swalayan yang dimiliki oleh karyaman PT Pupuk Kaltim yang mempunyai areal luas dan berisi toko tempat jualan sembaku serta kebutuhan pokok lainnya juga tersedia berbagai macam tenant2 yang menjadi pelengkap seperti makanan, minuman, toko hp, buku dan sebagainya)
Dan biasanya pula setelah selesai dengan hasil belanjaan atau ngambil duit kami sering melototin papan pengumuman di sana.
Isinya pastinya adalah Rumah yang disewakan atau dijual, Mobil yang di jual atau promosi dan lowongan pekerjaan.
Nah, pas istri ku selesai membeli Roti, si Doi ngeliat satu iklan Rumah yang di jual…yang jadi perhatian lebihnya itu adalah selain harga yang menurut istri ku standar (Rp 230.000.000) tapi ada embel2 bisa dengan DP 30 %...wuihh apaan ya maksudnya..??.
Kalo dilihat dari foto2 yang disertakan di iklan itu ternyata Rumah tersebut ada 2 pintu (kayaknya rumah sewaan sih..), berada kurang lebih 20 meter dari jalan besar masuk ke dalam gang.
Wah..ku pikir rumah ini prospeknya lumayan juga..
Ketika kembali ke rumah istri ku memberitahu perihal iklan Rumah dijual tersebut lalu mengajak untuk melihat dulu. Langsung saja ku hubungi si Pemilik rumah tersebut ke nomor hp yang tertera di Iklan tersebut.
Sesuai informasi yang ku dapat kan langsung saja kami menuju lokasi Rumah tersebut kemudian dilanjutkan menuju Rumah si Pemilik yang berada di belakang Gedung Bank milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Setelah bertemu dengan si Pemilik rumah yang bernama Pak Zammal kami di beritahukan bahwa rumah tersebut sekarang masih disewakan dengan harga sewa Rp 650.000 dan Rp 500.000/bulan sehingga setiap bulannya memperoleh hasil bersih sebesar Rp 1.150.000, karena biaya listrik dan air ditanggung oleh si penyewa.
Perihal DP yang 30 % tak lupa juga kami tanyakan yang ternyata pak Zammal si pemilik rumah itu adalah seorang pegawai Bank milik Pemerintah. Dia sanggup untuk membantu kami guna mendapatkan kredit dari tempat nya bekerja.
Ya lumayan lah, bunga kredit yang diterapkan untuk KPR di Bank milik pemerintah tersebut adalah sebesar 9 % per tahun Flat. Tentu saja sangat kompetitif bagi ku mengingat Rumah yang di Samarinda memperoleh kredit pinjaman dengan bunga sekarang yang berlaku di Bank Mandiri sebesar 14.25 % Floating.
Setelah memperoleh keterangan tentang keadaan rumah tersebut lalu kami mengajukan harga penawaran Rp 225.000.000 yang mana kami memberikan uang tanda jadi cash Rp 125.000.000 dan sisa pembayaran yang Rp 100.000.000 melalui kredit dari Bank tempat pak Zammal bekerja.
Karena kredit rumah di samarinda menggunakan nama ku sebagai jaminan maka untuk pinjaman pembelian rumah nya pak Zammal menggunakan nama istriku. Alhamdulillah dengan melengkapi semua persyaratan yang harus dipenuhi dan dengan bantuan dari ‘orang dalam’ akhirnya pengajuan pinjaman KPR kami dapat cair dua minggu setelahnya.Pinjaman KPR tersebut menggunakan system potong rekening yang mana tiap bulannya kami harus menyediakan dana sebesar Rp 2.416.666 untuk menjadi angsurannya selama 60 bulan atau 5 tahun.
Berbeda dengan rumah sewa yang kami miliki sebelumnya, rumah sewa kali ini sudah langsung menghasilkan yang dapat mengurangi pengeluaran kami tiap bulannya. Hari pertama setelah pencairan aku dan istri diajak oleh pak Zammal sekeluarga mengunjungi rumah sewa yang sudah menjadi milik kami tersebut.
Tujuannya adalah pisah sambut pemilik lama dan pemilik baru..(kayak sertijab ketua RT aja ya..??) dan sambil melihat-lihat kondisi detail dari rumah tersebut.
Tahun 2009 tanggal 24 April target rumah sewa sudah dapat kami penuhi..mungkin yang jadi pertanyaan apakah bisa mengulanginya tahun 2010..?? more you give..more you gain..insya Allah..Amin.
1 comments:
Mantep....
ketika saya masih berkutat dengan uang recehan, mas agus sudah memiliki aset ratusan juta
Saya sudah menulis mimpi-mimpi saya di halaman depan buku agenda, akan tetapi baru sebagian kecil yang bisa terwujud
terus posting mas, agar saya bisa dapet semangat dan ilmu baru
thanks
Posting Komentar